dear existentialism ,
selamat hari mintak maaf,
masa diam itu, ada tak kau dengar bunyi air mengalir tak berhenti?
punca air, air mata,
kau masih mahukan dunia, kau tidak pernah tinggalkan dunia, untuk mati sebelum mati.
kau patut menari atas sungai, bukan tangisi kekurangan dunia.
pernah terasa indah seketika mabuk di persisan sungai,
riang-riang bicara kita seketika sejenak kedalam ,
sambil nikmati permandangan si pemabuk dunia.
diam itu ada sebab, diam itu ada nikmatnya,
usah biar ada bunga, biar saja damar itu jadi madu.
sekarang, diam itu berbaloi, jangan nanti bila kau teringat, kau tersenyum sendirian dalam kebebalan,
-yang benar ,
silent projekt,
*soundtrack ; the flute.
No comments:
Post a Comment